Minggu, 01 Juli 2018

Biarkan Jurnalis Perempuan Tenang Bekerja

Ilustrasi seksualisasi di lingkungan kerja. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Diraba, dicium, dan diserang. Itulah yang dialami tiga jurnalis olahraga perempuan asal Brazil. Video rilisan AJ+ baru-baru ini memberitakan maraknya pelecehan terhadap jurnalis perempuan yang meliput acara-acara olahraga.

Muak dengan kondisi tersebut, sejumlah jurnalis perempuan Brazil merilis pernyataan bahwa sudah semestinya mereka bekerja dengan tenang dan aman di bidang olahraga, sebuah topik yang mereka geluti sehari-hari. Sebagaimana diberitakan Intercept, sebanyak 50 jurnalis perempuan Brazil menggalang dukungan melawan pelecehan dan diskriminasi gender di stadion, jalan, dan ruang redaksi lewat kampanye dengan tagar #DeixaElaTrabalhar atau "Biarkan Dia Bekerja".

Video kampanye tersebut pertama kali diunggah di media sosial Facebook dan Twitter pada Minggu (25/3/2018). Laporan BBC menyebutkan video kampanye itu juga diputar saat pertandingan sepakbola di Stadion Maracana yang berkapasitas 79.000 penonton di Rio de Janeiro di hari yang sama. Pada Kamis (5/4/2018), video tersebut ditonton 964.000 kali di Facebook dan 828.000 kali di Twitter.

Menurut Intercept, kampanye #DeixaElaTrabalhar ditayangkan di setiap saluran televisi nasional di Brazil dan turut disiarkan saluran TV kabel olahraga seperti SporTv, ESPN, Fox, dan Esporte Interativo. Sejumlah selebriti pun mendukung gerakan ini dengan membagikan video kampanye #DeixaElaTrabalhar.

“Kami tahu kami harus berseru lebih keras,” ujar Bibiana Bolson, salah satu juru kampanye kepada Guardian. Ia menuturkan bahwa pelecehan seksual terjadi pada semua jurnalis—baik yang bekerja di televisi, radio, maupun media cetak. “Ini kisah yang sama dalam pakaian yang berbeda,” tegas Bolson.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Solusi Agar Tetap Bisa Login Saat Maintenance

Maintenance Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance me...