Kabupaten Klungkung, Bali terus membenahi Nusa Penida untuk pengembangan pariwisata secara berkelanjutan.
Liputan6.com, Jakarta Pengusaha perhotelan berharap sektor pariwisata di Bali bergairah kembali pada tahun depan. Hal tersebut diharapkan juga akan berdampak positif bagi bisnis perhotelan di pulau yang destinasi wisata tersebut.
Letusan Gunung Agung beberapa waktu lalu sempat mempengaruhi sektor pariwisata di Bali. Pemerintah sempat menetapkan letusan Gunung Agung berstatus awas."Mudah-mudahan apa yang dilakukan bersama pemerintah, kunjungan dan statement Presiden juga cukup penting. Dulu kan bali disebut status level 4 (awas), sekarang status 2 (waspada), artinya normal. Yang status 4 itu Gunung Agung dengan radius 8 km-10 km," ujar Chairman Bali Hotels Association Ricky Putra kepada Liputan6.com, Senin (1/1/2018).
Dia menuturkan, dampak letusan Gunung Agung ke bisnis perhotelan sudah terlihat di akhir tahun ini. Jelang malam pergantian tahun, tingkat keterisian (okupansi) hotel di Bali mencapai 80 persen. Angka tersebut menurun jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang mencapai 90 persen.
"Untuk tahun baru rata-rata sudah 80 persen, saat Natal kemarin rata-rata 75 persen. Dibandingkan tahun lalu mungkin ada penurunan sedikit. Kalau tahun baru tahun lalu mungkin sekitar 90 persen, Natal 80 persen-85 persen," dia mengungkapkan.
Ricky mengakui, penurunan okupansi ini memang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung. Akibat peristiwa alam ini, masih ada negara yang menghimbau hingga melarang warga negara untuk berkunjungan ke Pulau Dewata.
"Tentu dengan isu natural disaster (erupsi Gunung Agung) dan juga beberapa larangan dari pemerintah-pemerintah negara lain," kata dia.


 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar