Foto: Ana Fauziyah/ Liputan6.com.
Liputan6.com, Jakarta Vietnam akan menjadi pesaing Indonesia dalam sektor pariwisata pada 2018. Seperti Indonesia, Vietnam juga memasang target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 17 juta tahun ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, untuk merealisasikan target tersebut, Vietnam telah melakukan deregulasi besar-besaran. Hal yang sama pernah dilakukan Jepang lima tahun lalu dan terbukti ampuh meningkatkan jumlah kunjungan wisman hingga dua kali lipat.
"Kalau mau menang ujungnya deregulasi. Jepang naiknya dua kali lipat dari 2011 ke 2013, dari 9 juta ke 20 juta hanya dalam dua tahun. Vietnam melakukan deregulasi besar-besaran, sehingga dia menjadi investor darling karena mudah sekali investasi di sana," ujar dia di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/1/2018).Dengan modal deregulasi, ucap Arief Yahya, Vietnam berani menargetkan jumlah kunjangan wisman di tahun ini sebesar 17 juta kunjungan. Padahal selama ini jumlah kunjungan wisman Vietnam berada jauh di bawah Indonesia.
"Vietnam targetkan 17 juta, padahal dia start dari angka yang jauh lebih rendah dari Indonesia," dia menjelaskan.
Adapun Indonesia, kata Arief, masih berkutat dengan regulasi yang berbelit. Namun, melakukan deregulasi total di Indonesia merupakan hal yang masih sangat sulit.
"Di Indonesia, kalau mau deregulasi total ini sulit. Kita ada 550 kota. Kalau mau gampang, buatlah KEK (kawasan ekonomi khusus) untuk investasi sebanyak-banyaknya, karena di KEK bisa buat aturan khusus. Kalau saya atau Presiden mau mentransformasi semua, butuh waktu 50 sampai 100 tahun, seperti restorasi Meiji. Tapi kalau dengan KEK, bisa saat ini juga," tandas dia.


 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar