Bengkulu segera memiliki Kawasan Ekonomi Khusus yang rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan Mei 2018 (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)
Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu yang memiliki potensi pertambangan, perkebunan dan hasil bumi segera memiliki Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK. Aktifitas ekonomi yang berada di dalam kawasan Pelabuhan Samudra Pulau Baai Kota Bengkulu ini rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan mei 2018 mendatang.
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, potensi daerah yang selama ini belum tergarap maksimal. Bengkulu lebih banyak mengirim bahan mentah ke luar daerah hingga luar negeri.
"Rencananya Kawasan Ekonomi Khusus akan diresmikan langsung Presiden Jokowi bulan depan," ujar Rohidin di Bengkulu Sabtu 14 April 2018.Bengkulu sebagai wilayah penghasil komoditas pertambangan dan perkebunan, secara ekonomi belum diuntungkan. Sebab bahan baku yang dikirim jika diolah menjadi barang setengah jadi hingga barang siap pakai tentu saja akan lebih menguntungkan.
Selama ini Bengkulu masih dianggap sebagai wilayah yang terisolir. Guna membuka isolasi ini, pemerintah Provinsi Bengkulu bersama PT Pelindo II sebagai operator pengelolaan Pelabuhan Pulau Baai merancang kawasan ekonomi khusus yang diyakini akan mnggenjot pertumbuhan ekonomi Bengkulu secara cepat.
Untuk memastikan ketersediaan listrik di KEK tersebut, jika tidak ada aral melintang, pada akhir tahun 2018 ini, PLTU berkekuatan 2x100 mega watt yang dibangun di sekitar pelabuhan akan beroperasi. Pelindo sendiri juga menanamkan investasi untuk membangun Terminal curah kering, terminal curah basah, pelabuhan khusus ternak dan perluasan terminal peti kemas.
"Sebagian infrastruktur penunjang Kawasan Ekonomi Khusus sudah jalan, pintu investasi kita buka selebar lebarnya," tegas Rohidin.

 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar